Dampak Lingkungan Pertambangan Batubara
Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sumber daya alam tersebut adalah batubara. Batubara merupakan salah satu komoditas utama dalam sumber daya energi di Indonesia. Salah satu sektor yang banyak mempergunakan batubara adalah pembangkit listrik dan sebagai bahan bakar produksi baja dan semen. Pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat 4 dunia sebagai produsen batubara dengan memproduksi 237.4 Mt (juta ton) batubara. Indonesia saat ini adalah eksportir terdepan batubara thermal.
Sebagian besar batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) di mana sebagian besar permintaan berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis sekitar 83 tahun apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-13 dengan sekitar 0.6 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan Tinjauan Statistik BP tentang Energi Dunia. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang mengandung kurang dari 6100 cal/gram.
Batubara adalah kekuatan dominan di dalam pembangkitan listrik. Paling sedikit 27 persen dari output energi total dunia dan lebih dari 39 persen seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batubara karena kelimpahan batubara, perolehan batubara yang relatif mudah dan murah, termasuk murahnya kebutuhan infrastruktur dibandingkan dengan sumberdaya energi lain. Indonesia memiliki cadangan berlimpah untuk batubara kualitas menengah dan rendah. Jenis batubara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional (sebagian karena upah tenaga kerja Indonesia yang rendah).
Meskipun berperan penting sebagai salah satu sumber energi, namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon. Selain itu ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pertambangan batubara diantaranya :
- Pencemaran air
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
- Pencemaran udara
- Pencemaran tanah
Dampak terhadap manusia
- Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
Dari
efek-efek terhadap lingkungan tersebut. Peran pemerintah sangat penting
disini. Pemerintah harus segera menemukan solusi bagi permasalahan yang
timbul tersebut. Salah satu solusi yang sangat tepat adalah dengan
menggunakan sumber daya energi pengganti selain batubara yang bersih dan
dapat terbarukan.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar